Mereka menyebut produk boneka seks ini 'Istri Belanda'. Sebuah istilah yang berasal dari pria Belanda yang tak membawa istri saat pergi ke negeri jajahan. Sebagai gantinya mereka membuat guling untuk dipeluk saat tidur. Seperti inilah kegunaan boneka seks tersebut.
"Iklan boneka seks ini menyebut setelah mencobanya, tak ada pria yang mau pacar manusia sungguhan," demikian dikutip Mailonline.com, Kamis (14/8).
Boneka seks punya sejarah cukup panjang. Sekitar abad ke-17, para pelaut Spanyol membuat boneka wanita dari kain. Mereka biasa menggunakannya ketika pergi berlayar.
Tahun 1908, boneka seks mulai diproduksi dari plastik dan karet. Dengan bagian-bagian yang lebih detil dan menyerupai bentuk aslinya.
Saat Perang Dunia II, sejumlah laporan menyebutkan Nazi juga memproduksi boneka seks untuk para prajuritnya di medan tempur. Mereka membagikan boneka yang ditiup itu untuk mencegah peredaran sipilis yang merajalela di kalangan serdadu karena hubungan seksual sembarangan.
Seiring penemuan silikon, boneka seks makin realistis. Tentu makin mahal harganya makin menyerupai asli. Dimulai dari harga Rp 1 juta hingga puluhan juta, boneka seks dijual dengan aneka bentuk.
Seperti apa kelebihan boneka seks Orient yang diklaim mirip aslinya?
Kulit dan mata nyaris mirip wanita asli
Merdeka.com - PT Orient menggunakan silikon terbaru mereka yang digabung dengan teknologi tinggi. Hasilnya mereka mengklaim kulit boneka terasa natural seperti kulit wanita asli.
Hal ini tentu tak didapat pada boneka seks murahan atau boneka tiup yang terbuat dari karet. Para pemesan juga bisa memilih warna kulit. Putih seperti gadis Asia Timur, kecokelatan seperti Asia Selatan atau bule seperti Eropa.
Begitu juga dengan mata. Salah satu bagian tersulit adalah memberi efek mata yang seolah-olah hidup. Perusahaan ini mengklaim mereka sukses membuat mata yang paling mirip manusia untuk boneka seks.
Seperti kulit, warna mata pun bisa dipesan. Begitu juga dengan bentuknya, mau lebar, sipit, terserah pemesan.
0 komentar:
Posting Komentar